MENGASINGKAN DIRI (UZLAH)
Sebagian besar tabi’in lebih menyukai pergaulan dan memperbanyak saudara(teman) untuk saling menolong dalam kebajikan dan ketakwaan.Semuanya berdalil dengan sabda Nabi SAW.Tentang persaudaraan dan kerukunan ketika ia datang kepadanya seorang laki-laki yang telah pergi ke gunung untuk beribadah disitu.Maka Nabi SAW bersabda,”Jangan engkau lakukan dan jangan seorangpun diantara kamu melakukannya.Sungguh kesabaran seseorang di antara kamu dalam negeri islam lebih baik daripada ibadah seseorang dari kamu selama 40 tahun”.
Pendukung keutamaan uzlah,seperti Fudhail bin Iyadh ra,berdalil dengan sabda Rasulullah SAW.kepada Abdullah bin amr Al-Juhani, ketika ia berkata,”Ya Rasulullah,bagaimana cara keselamatan itu?” Nabi SAW menjawab,”Cukuplah engkau tinggal di rumahmu,tahan lidahmu(dari perkataan buruk),dan tangisilah dosamu.”
FAEDAH-FAEDAH,GANGGUAN-GANGGUAN,DAN KEUTAMAAN UZLAH
Masalah ini berbeda menurut perbedaan orang-orangnya.
Adapun faedah uzlah,ada kemungkinan untuk selalu melakukan ketaatan dan mengajarkan ilmu serta menghindari perbuatan-perbuatan terlarang yang cenderung dilakukan manusia dengan pergaulan,seperti riya’,ghibah,tidak melakukan amar ma’ruf nahi munkar,meniru akhlak tercela,dan juga terlalu menekuni urusan duniawi.
FAEDAH PERTAMA
Menekuni Ibadah,Berpikir, Menghibur Diri dengan Allah ta’ala,bermunajat kepadaNya,dan Merenungkan Kerajaan Allah.
Hal itu bisa dilakukan dengan uzlah dan menjauhi masyarakat.Itu sebabnya,seorang bijak berkata bahwa tidaklah seseorang mampu melakukan kholwat,kecuali bila ia menekuni Kitabullah.Orang-orang yang berpegang pada kitabullah adalah mereka yang beristirahat dari kepayahan dunia dengan mengingat Allah.
Orang-orang yang mengingat Allah ta’ala hidup dengan menyebut nama Allah,dan mati dengan menyebut nama Allah,serta bertaqwa kepada Allah dengan menyebut nama Allah.
Tidaklah diragukan bahwa mereka ini terhalang oleh pergaulan untuk berfikir dan berdzikir.Begitu pula Rasulullah SAW,diawal da’wahnya beribadah di gowa Hira.Maka apabila seseorang tetap dalam kholwat,hasilnya ialah apa yang dikatakan oleh Al-Junaid ra.:” Aku berbicara dengan Allah selama 30 tahun disaat orang-orang menyangka bahwa aku berbicara dengan mereka.”
Dikatakan kepada salah seorang dari mereka,”kenapa engkau tinggal sendirian?”
Ia menjawab,”Aku tidak sendirian,tetapi aku duduk disisi Allah.Apa bila aku ingin Allah berbicara kepadaku,maka kubaca kitab Allah,dan apabila aku ingin berbicara kepadaNya,maka aku pun shalat.”
Diceritakan bahwa ketika Uwais Al- Qarani sedang duduk,tiba-tiba datang kepadanya haram bin hayyan.Kemudian ia berkata,”kenapa engkau datang?”
Haram menjawab,”Aku datang untuk menghibur diri denganmu.”
Uwais berkata,”Aku tidak yakin bahwa seseorang mengenal tuhannya,bila ia menghibur diri dengan orang lain.”
Al-Fdhail berkata,”Apabila kulihat malam datang,aku pun gembira dengannya dan aku katakan: Aku menyendiri dengan tuhanku.apabila aku lihat subuh datang,maka aku pun merasa gelisah karena khawatir bertemu orang-orang dan datang kepadaku orang yang membuat aku lalai dengan tuhanku.”
Malik bin dinar berkata,”Barangsiapa tidak senang berbicara dengan Allah hingga meninggalkan pembicaraan dengan manusia,maka iapun sedikit amalnya dan buta hatinya serta menyia-nyiakan umurnya.”
FAEDAH KEDUA
Menjauhi maksiat-maksiat yang biasanya menimpa manusia dengan pergaulan dan ia selamat darinya di dalam khalwatnya(ghibah,riya’,dan tidak melakukan amar ma’ruf nahi munkar).
Ringkasnya,tidak dapat kita memutuskan bahwa salah satunya lebih utama secara mutlak,tetapi berbeda-beda menurut perbedaan orang-orang nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar